Mama. . .
Putri kecilmu sudah beranjak dewasa
Senandung pengantar tidurpun tak lagi bisa ku dengar ma
Mama. . .
Putri kecilmu menuju pengalamanmu satu persatu
Menyelami setiap detail kehidupan yang tak menentu ini
Ma, kali ini anakmu menangis lagi.
Bukan karena rindu akan sakitnya kau cubit bukan karena setiap saat mengeluh ketika mendengar omelanmu bukan juga karena aku terjatuh ketika bermain sepeda dan bukan juga karena aku kecewa tidak juara kelas seperti SD dulu ma.
Ma, kali ini anakmu menangis.
Untuk kerasnya hidup, untuk uraian nasehat-nasehatmu yang dulu sering aku abaikan dan kini semua nasehat itu sangat aku butuhkan. Ma, kali ini aku terjatuh lagi namun bukan karena bermain sepeda tapi aku jatuh dalam sebuah kesalahan ma. Aku hanyut dalam arus sungai yang harusnya bisa aku arungi. Ma, kali ini aku benar-benar rindu pelukanmu aku benar-benar rindu ketika tanganmu yang perlahan mulai kasar itu menghapus airmataku kemudian mendekapku dan berkata, ''anak mama ga boleh cengeng. . . " ma, aku rindu setiap kali aku terbangun dalam rotasi malam ini. Aku rindu untuk kembali bersamamu disini tanpa mengenal jarak ini lagi.
Mama. . .
Kini setiap masalah kecil menjadi boomerang dala pikiranku ma. Berbekal nasehatmu ku mantapkan langkah perlahan meski aku sadar terkadang dengan langkah sempoyonganpun aku masih mencoba berlari. Ma, terkadang aku sok sibuk ma. Sering ketika mama bertanya, ''lagi dimana kak ??" seolah itu hanya pertanyaan pembuka dari mama yang slalu tahu aku ada dikampus ma. Ma, anak nakalmu telah mengubah pola hidupnya ma.Anakmu yang dulu mampu mengenal dunia karenamu.
Mama, segetir apapun hidup ini sekeras apapun perjuanganku dan seberat apapun bebanku aku tak pernah lupa berdo'a pada Tuhan ma untuk slalu menjaga malaikatku disaat aku jauh darinya.
Mama, ananda rindu ({})
Putri kecilmu sudah beranjak dewasa
Senandung pengantar tidurpun tak lagi bisa ku dengar ma
Mama. . .
Putri kecilmu menuju pengalamanmu satu persatu
Menyelami setiap detail kehidupan yang tak menentu ini
Ma, kali ini anakmu menangis lagi.
Bukan karena rindu akan sakitnya kau cubit bukan karena setiap saat mengeluh ketika mendengar omelanmu bukan juga karena aku terjatuh ketika bermain sepeda dan bukan juga karena aku kecewa tidak juara kelas seperti SD dulu ma.
Ma, kali ini anakmu menangis.
Untuk kerasnya hidup, untuk uraian nasehat-nasehatmu yang dulu sering aku abaikan dan kini semua nasehat itu sangat aku butuhkan. Ma, kali ini aku terjatuh lagi namun bukan karena bermain sepeda tapi aku jatuh dalam sebuah kesalahan ma. Aku hanyut dalam arus sungai yang harusnya bisa aku arungi. Ma, kali ini aku benar-benar rindu pelukanmu aku benar-benar rindu ketika tanganmu yang perlahan mulai kasar itu menghapus airmataku kemudian mendekapku dan berkata, ''anak mama ga boleh cengeng. . . " ma, aku rindu setiap kali aku terbangun dalam rotasi malam ini. Aku rindu untuk kembali bersamamu disini tanpa mengenal jarak ini lagi.
Mama. . .
Kini setiap masalah kecil menjadi boomerang dala pikiranku ma. Berbekal nasehatmu ku mantapkan langkah perlahan meski aku sadar terkadang dengan langkah sempoyonganpun aku masih mencoba berlari. Ma, terkadang aku sok sibuk ma. Sering ketika mama bertanya, ''lagi dimana kak ??" seolah itu hanya pertanyaan pembuka dari mama yang slalu tahu aku ada dikampus ma. Ma, anak nakalmu telah mengubah pola hidupnya ma.Anakmu yang dulu mampu mengenal dunia karenamu.
Mama, segetir apapun hidup ini sekeras apapun perjuanganku dan seberat apapun bebanku aku tak pernah lupa berdo'a pada Tuhan ma untuk slalu menjaga malaikatku disaat aku jauh darinya.
Mama, ananda rindu ({})
Comments
Post a Comment