Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2014

Dear My Blog

Wanita itu diciptakan Tuhan untuk mendampingimu bukan untuk kau bentak dengan alasan apapun itu. Apakah kau pernah tahu bagaimana lemahnya hati seorang wanita ??? pernahkan kau lihat butir-butir bening mengalir diantara kedua mata wanita yang kau cintai, pernahkah ???? sekiranya pernah, tak akan sekalipun kau membuat wanitamu sedih atau bahkan menangis. Wanita menangis bukan karena dia tak cukup bijaksana menerima apabila nyatanya dia salah. Wanita menangis karena dia sadar hatinya lemah bahkan untuk bersikap tegar dihadapan orang-orang yang dia cintaipun tak bisa lagi dilakukannya. Wanita menangis karena dia sadar hanya Tuhan yang mengerti seberapa kuatnya dia menahan tangis ketika dalam keramaian sehingga ketika kening itu bersujud diatas sajadah airmata itu akhirnya tertumpah menemani setiap alunan nada dalam do'a. Wanita, makhluk tuhan yang tak akan luput dari sisi lemahnya yaitu menangis. Setegar apapun dia, jika akhirnya orang yang dia cintailah yang membuatnya bersedih airm

Pro Rakyat 'kata simpatisannya' ????

Aku berhenti melawan lupa jenderal ! Aku berhenti menepis gundah jenderal ! Aku berhenti kali ini, kali ini saja dalam sembah sujud baktiku untuk negeri yang kau perjuangkan dulu. Sejenak jenderal, sejenak aku termangu dalam kepengapan pertiwi ini, aku menunggu fajar menyingsing jenderal, ku tunggu diatas sayup-sayup pilu rintihan rakyat yang bertapa dalam kelaparan, rakyat yang masih saja ternganga dalam sayatan luka. Jenderal, mereka seharusnya tak lupa ! Mereka seharusnya tidak berpura-pura amnesia atas sejarah. Mereka seharusnya tidak mendadak bisu saat ini jenderal, tidak. Mereka harus ingat, mereka harus tahu bagaimana rezim itu jatuh ditangan mahasiswa negara ini. Gugur satu tumbuh seribu, mungkin itu yang akan menjadi makna tersirat nantinya ketika lantunan syair Idris Sardi itu perlahan menyadari gerak bangsa dalam perubahannya. Berubah ataukah sengaja kembali ke masa lalu ??? Sejarah yang mereka lupakan akan kembali hadir di sini, negeriku tercinta. Mereka tidak pernah

Nada-nada sumbang anak bangsa

Mereka bukan tak punya alasan untuk berteriak ! Mereka bukan tak punya alasan untuk berorasi menghujat pemerintah, menghujat parlemen, menghujat penguasa, menghujat mereka yang perlahan mencekik leher rakyat diawal pemerintahannya. Mereka dengan almamaternya, mereka dengan kubu-kubu terkuatnya. Mereka juga rakyat yang tak ingin dibodohi oleh bangsanya yang disebut Indonesia ini. Hari bagi mereka adalah malam yang tak akan menyingsingkan fajar. Mereka adalah suara-suara sumbang jelata yang tak akan habis dibakar zaman, mereka adalah penerus bangsa, mereka pemilik sampah yang terbakar itu kawan. Ketika perjalanan Sang Raja masih memerah diatas bumi Indonesia ini dia dihujat, dia dihujam bebatuan neraka yang tak lagi oleh burung ababil, mereka dihujani bebatuan neraka oleh mereka yang beralmamater yang biasa dipanggil oleh dunia sebagai MAHASISWA. HIDUP MAHASISWA ! Berhentilah men-judge mereka terlalu banyak omong, berhentilah berpikir bahwa mereka sampah demokrasi. Mereka perpanjang

Seberapa salahkah ???

Ketika tak ada lagi tempat berbagi selain kepada tuhan mungkin ini adalah pelarian semu yang sama sekali tak memberi solusi. Tak memberi masukan bahkan sama sekali tak akan menghibur kita disaat kita sedih ataupun itu disaat kita merasa terabaikan. Entahlah salah ataupun itu benar mungkin ada kalanya kita harus meminta ma'af terlebih dahulu, namun haruskah dengan membiarkan keadaan berlarut-larut dan mengabaikannya begitu saja ??? Layaknya perempuan lain, layaknya kaum hawa yang lain. Aku adalah sosok yang tak akan pernah lepas dari rasa takut. Takut untuk kau tinggalkan, takut selalu seperti kau abaikan dan takut tak lagi sanggup membuatmu nyaman bersamaku. Ketakutan yang tak akan luput dari mereka kaum hawa yang terikat rasa dalam hatinya. Ketika berharap do'a dalam sembah sujud pada tuhan segera dijamah, kala itu pula segenap ingin dan segudang kerinduan mulai tertata utuh dan rapi memenuhi setiap bilik rindu yang sempat runyam bahkan kusam setelah ku tinggal pergi dalam

10 November_Selamat Hari Pahlawan :)

Selamat hari pahlawan Bung dan Sarinah di tanah airku tercinta. Dari sabang sampai Merauke, untuk mereka yang sangat menghormati setiap tetes pertumpahan darah pahlawan kita di medan juang dulu. Mari tetap berkarya Bung dan Sarinah, agar kelak kita tak lagi terjajah oleh bangsa asing dan tak lagi dibodohi oleh teknologi yang perlahan telah memuat kebobrokan baru sebagai pengaruh terbesar pembodohan anak bangsa. Mari selamatkan anak bangsa, selamatkan pertiwi, dan tetap menghargai pahlawan bangsa.