Setiap orang punya cita-cita. Baik itu dari kecil atau
bahkan setelah dia dewasa dan mendapatkan inspirasi yang membuat seseorang itu
bangkit. Dan seseorang juga bisa down
dalam cita-citanya karena inspirator yang membuatnya menyerah. Banyak hal dalam
cita-cita yang tak mungkin gampang kita raih. Jatuh bangkit lagi, menangis
harus bisa tegar sendiri dan saat terpuruk selalu mencoba berdiri diatas kaki
sendiri. Meski tak sedikit mungkin kerikil kerikil yang nyatanya memang kecil
namun menyakitkan menyentuh harap kita. Terlalu banyak perih dan airmata yang
akan diceritakan oleh seorang pejuang, namun seorang ksatria tak akan mundur
dalam perjalanannya karena dia tahu bahwa berhenti adalah sebuah kematian dan
untuk mundur adalah jiwa seorang pengkhianat. Matahari slalu berusaha menyinari
bumi karena dia tahu itu tujuannya diciptakan Allah, dan slalu bersahabat
dengan mendungnya awan. Bersahabatlah dengan kesusahan, karena dibalik
kesusahan itu ada sabar berbuah manis yang dijanjikan tuhan. Cita-cita memang
terkadang harus diraih dengan miliaran tetesan keringat dan airmata tapi setiap
tetesnya yang jatuh ke bumi tuhan akan diperhitungkanNya. Untuk makan saja kita
butuh banyak proses terlebih untuk sebuah cita-cita kita. (Bermimpilah lebih
tinggi dari bintang, agar jika kelak kau terjatuh kau masih berada diatas
bintang yang bertaburan dilangit sana). Yakinlah, tuhan tak pernah berkedip
untuk melihat kita, untuk memperhatikan kita. Dia tahu usaha yang dilakukan
umatNya, inspiratormu yang membuatmu Up
Down akan kembali memiliki sisi positif yang kelak akan menjadi isnpirasi
baru untukmu. Sisi negative itu wajar, karena tak ada gading yang tak retak.
Manusia tak luput dari salah dan dosa. Perjuangkanlah apa yang pantas kau perjuangkan
sampai akhir. Jangan mundur meskipun hanya selangkah, jangan berhenti meskipun
sejenak hanya untuk melepas lelahmu. Yang kau perjuangkan akan tahu betapa kau
sangat memperjuangkannya, memperjuangkan cita-cita dan impianmu. Cita-citamu
menunggumu di gerbang suksesmu. Temuilah dia segera !
Tidar Kerinci Agung (TKA) adalah perusahaan investasi dalam negeri yang didirikan pada bulan July 1984 oleh Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo. TKA berlokasi di dua propinsi dan tiga kawasan, yakni Sawah Lunto-Sijunjung, Solok, Sumatra Barat dan Tebo di propinsi Jambi. Sebagai pemegang hak pengelolaan dan pengoperasian area sebesar 28.000 hektar dalam kurun waktu 35 tahun, TKA telah mengembangkan sebuah perkebunan kelapa sawit seluas 16.048 hektar dan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit serta fasilitas penunjangnya di area selebihnya. TKA mempekerjakan 547 staf permanen, termasuk staf senior, dan 4.923 pekerja harian, yang juga memiliki hak atas pembayaran tambahan sebagai insentif atas peningkatan produksi. Sebagai tambahan, perusahaan juga menyediakan perumahan kepada para pekerja di dalam area perkebunan, sekolah, klinik, rumah ibadah, fasilitas rekreasi dan olahraga serta koperasi bagi karyawan. Perkebunan TKA meliputi 5 bagian, mencakup area seluas 28.064 h
Comments
Post a Comment