Skip to main content

Catatan harian yang terlambat. . . .

Setelah setahun lamanya ingin menulis cerita itu disini..........



Awalnya aku tidak menyangka secara nyata aku mengucapkan sumpah jabatan dihadapan kakak ketua gudep, kakak pembina, kakak-kakak anggota racana dan juga tamu undangan termasuk lingkar gudep perti yang hadir kala itu. Hari itu aku sah menjabat Pemangku Adat Puteri Dewan Racana Putera-Puteri Swarnadwipa masa bakti 2016 bersama Kak Anggre Saptaria Saputra selaku Ketua Putera, Kak Mardhi Wardiansyah  selaku Sekretaris Putera, Kak Pratama Rahmatullah selaku Bendahara Putera, Kak Dalli Burhan selaku Pemangku Adat Putera, Kak Tanti Yasri Putri selaku Ketua Puteri, Kak Dona Mutia selaku Sekretaris Puteri, dan terakhir Kak Norma Yulita selaku Bendahara Puteri yang tahun ini kembali dipercaya menjadi dewan racana dengan jabatan Ketua Puteri. Awal setelah dilantik yang ada dalam pikiran adalah rasa menyesal karena setelah memakai pakaian adat itu tanggungjawab mulai berpihak dipundak yang tak sekuat saat ini. Aku lupa siapa,yang jelas seseorang menegurku bahwa ini adalah awal perjalanan panjang yang wajib aku lewati karena aku sudah menerimanya. Bismillahhirrohmanirrohiim, aku bisa.

Aku melewatinya  mulai dari bersama Jagoan Neon (panggilan keluargaku, DRSD 2016) hingga aku juga mulai merasa sendiri. Tak sedikit airmata, bahkan isak tangis setahun itu pecah ketika pagi itu penentuan laporan pertanggungjawaban itu ditentukan dalam sebuah ruangan dan kami ada di sanggar. Semua perasaan, semua bahagia, semua sakit hati hingga sumpah serapah seorang Nella Leonarita kala itu membuat tujuh orang rekanku diam bahkan ada yang ikut menangis. 

Kenyataannya memang begitu, kalo menurutku itu lebih ke realita. Ketika kita mejadi pemimpin kita merasa sudah melakukan kewajiban kita semaksimal mungkin bahkan rasanya udah diluar kemampuan manusia dimana robot yang bekerja otomatislah yang bisa melakukannya namun masih juga terdapat kesalahan, manusia tak luput dari itu. Mereka yang telah lebih dulu melewati ini pasti tahu. Banyak suka yang aku terima. Menjadi ibu bagi mereka yang baru dilantik (maafkan aku yang cerewet ya geng. Aku lakukan itu demi kalian agar tidak hilang dari racana bahkan sampe aku tau kos kalian dan juga aku tau jadwal kuliah kalian.  Maaf -,-), menjadi pusat perhatian ketika pembukaan dan penutupan fiesta 30 karena pakaian pemangku adat yg aku gunakan, menyambut purna racana yg berkunjung ke sanggar, mengunjungi purna puteri yang lahiran atau nikahan, ahh itu rasanya nikmat yang luar biasa. Tapi setiap suka juga tak akan luput dari duka. Aku tak pernah memintanya pada Tuhan, tapi Tuhan berikan sebagai pelengkap ceritaku kelak kepada Mama, Papa, Tia, Manda, bahkan nanti kemudian anak-anakku dan juga setiap anak pramuka yang aku temui yang mau mendengar ceritaku yang ga pernah ada habisnya. Mulai dari berhari-hari harus tidur di sanggar sampe punya baju ganti buat 3 hari di locker (jangan heran kenapa anggota dulunya betah nitip barang2 di locker aku karena locker aku sll digembok), pulang malam dari sanggar nungguin anggota puteri pulang duluan sampe pernah udah jam setengah 12 malam nekat minjam motor Kak Fauzi buat pulang sendirian ke Anduring. Tiba-tiba di pasar baru hujan deras dan superrrr deras dan ga ada toko yang buka buat beli mantel mau berhentipun takut. Sepanjang jalan menuju kos menempuh deras hujan dan menangis. Yap, aku menangis seperti berasa diareal casting film. Aku menangis karena aku merasa lelah, aku capek, dan terlebih aku sendiri.Aku benar-benar hati-hati bawa  motor karena pandanganku kabur karena hujan dan juga karena airmata yang ga berhenti ngalir sederas hujan. Setiap mengingat kejadian malam itu aku selalu tau ada kekuatan keberanian yang Allah titip ke hatiku agar aku bisa pulang sendirian meski hujan tanpa berhenti dijalan. 

Lebih pahit, lebih sakit bagian ini. Semenjak pernah ditawarkan senior ikut seleksi Pelayara Lingkar Nusantara 2014 ke Raja Ampat aku selalu termotivasi agar selanjutnya aku bisa ikut, agar aku bisa berlayar juga bersama orang-orang hebat di negeri ini. Gayung bersambut, aku lupa nama bapaknya beliau menawarkan agar aku ikut seleksi Pelantara 2016 Selat Karimata. Mulai dari bapak tsb rajin kirim pesan via whatsapp hingga menyuruhku datang ke kantornya di Lantamal II Teluk Bayur. Selangkah lagi aku bisa ikut namun aku harus menelan pil pahit karena acara tersebut bentrok dengan acara Fiesta 30 yang menjadi bagian dari tanggungjawabku. Dengan sedikit menyesal si bapak mau memaafkanku dan aku sungguh sedih karena aku tahu bapak sangat ingin aku ikut bahkan menganggap jika nanti tes seleksi yang aku jalani hanya untuk formalitas semata agar aku bisa lulus. Lama aku menangis di kamar kos, aku merasa menjadi manusia yang paling kurang beruntung, lama aku sesali hidupku. Terlepas dari penyesalan kemudian si bapak mengabariku lagi beberapa minggu setelahnya bahwa ada program lain yaitu Ekspedisi Nusantara Jaya 2016 ke Mentawai. Aku kembali diizinkan mendaftar. Awalnya aku pesimis karena aku sempat merasa dikecewakan Tuhan kenapa aku gagal ikut Pelantara. Setelah sempat meminta do'a itu pada sholat malam, Allah seperti mennegurku bahwa aku tak boleh menyerah. Astagfirullahhhaladziim, aku menangis. Aku melupakanNya, bahwa Dia Maha Baik. Aku kemudian mencoba ikut lagi namun kegiatan ini selalu belum mendapat jadwal yang pasti kemudian timbul rasa cemas jika jadwal ini bentrok lagi dengan Fiesta 30. H-7 keberangkatan jadwal diumumkan, ternyata kegiatan itu memakai seminggu penuh kegiatan fiesta. Aku frustasi. Aku marah. Aku menangis. Aku marah pada setiap jejak-jejak kaki yang sudah aku langkahkan. Disaat program kerjaku diterima, disaat persiapan sudah kulakukan, disaat izin orangtua sudah kudapat aku harus membatalkannya. Kenyataan pahit lagi yang harus aku terima ketika aku harus meninggalkan grup diskusi whatsapp itu padahal aku adalah sekretaris kegiatan di tim ku. Aku tidak pernah bisa menerima kenyataannya seperti ini. Ketika banyak hal yang aku korbankan malam menjadi boom waktu yang tepat meledak dihadapanku dikemudian hari. Ya, boom waktu pengorbanan menjadi petaka.

Aku mengerti bahkan aku paham dengan hukum alam yang ramai dibicarakan orang. Ketika dulu aku hobi mengkritik maka ada waktunya aku juga akan dikritik bahkan mungkin lebih pahit keadaannya. Sakit hari itu akan habis hari itu, manis hari itu akan selesai saat itu. Hanya satu yang terus aku pikirkan kala itu, aku tidak ingin membuat kecewa orang-orang yang mempercayakan jabatan itu padaku dan juga akna membuktikan pada satu orang yang terus menyudutkanku bahwa aku bisa lebih baik dari omongannya. Aku hanya heran dan sedikit marah ketika semisal seperti ini, kau memindahkan air panas kedalam gelas dan gelas itu pecah. Kau tau gelas itu pecah karena air yang terlalu panas tapi kenapa kau diam saja dan memarahi adikmu yang juga tak sengaja memecahkan gelas karena air panas juga ??? Padahal kau lihat dia akan menuang air panas, kenapa tak kau nasehati dulu sebelum air panas itu dituang ke dalam gelas ??? Kenapa ??? Jika aku jadi adik itu, aku tak akan peduli dia kakakku atau bukan, saudaraku atau bukan, aku akan membencinya. Dia sudah mengetahui itu, tapi kenapa malah diam menyaksikan dan memarahi ketika sudah kejadian. Memang, hukum alam itu ada tapi itu jelas bukan bagian dari hukum alam !

Terimakasih sudah menempaku menjadi sekuat baja, bahkan lebih kuat dari baja. Terimakasih sudah membuktikan bahwa masing-masing kita pasti punya topeng karena kita akan selalu berganti wajah sesuai kepentingan kita pada oranglain. Yang pasti, terimakasih Jagoan Neon ku. Aku jadi belajar bagaimana rasanya ketika dana belum turun sementara kegiatan harus jalan dengan mengorbankan uang saku sampai uang beasiswa hingga pagi itu bingung siang nanti mau makan apa ?? Terimakasih sudah mau mendengar curhatku setiap rapat ketika aku harus menangis. Terimakasih sudah menjadi orang-orag terpenting selama berjuang bersama, kalian terbaik. Sampai kapanpun tidak ada yang berhak melarang kita tertawa, meski baru satu menit yang lewat berurai airmata. Teriamkasih juga untuk setiap sambal yang dikirim dari kampung msg2 yg udah jadi sambal ketika kita ga ada uang. Terimakasih juga buat mama, selama 2016 aku diizinkan membawa 2 buah selimut mama ke Padang. Karena satu untuk di kost dan satu untuk jaga-jaga di locker kalau aku enggak pulang. Setelah resmi demisioner, selimut itu aku kembalikan, makasih Ma. 

Bacaan ini akan sangat membosankan, tapi percayalah jika ingatanmu tidak begitu kuat dengan menulis kau tahu apa yang terjadi dengan hidupmu di masa lalu. Untuk mereka yang hadir disetiap cerita terimakasih sudah datang dan pergi. Untuk mereka yang datang dan kemudian aku blakclist seumur hidupku, terimakasih sudah membuktikan apa itu fake friend, apa itu cari muka, apa itu sok-sok paling centeng, dan sudah membuktikan apa itu dendam dan sakit hati. 


Comments

Popular posts from this blog

PT Yayasan Tidar Kerinci Agung

Tidar Kerinci Agung (TKA) adalah perusahaan investasi dalam negeri yang didirikan pada bulan July 1984 oleh Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo. TKA berlokasi di dua propinsi dan tiga kawasan, yakni Sawah Lunto-Sijunjung, Solok, Sumatra Barat dan Tebo di propinsi Jambi. Sebagai pemegang hak pengelolaan dan pengoperasian area sebesar 28.000 hektar dalam kurun waktu 35 tahun, TKA telah mengembangkan sebuah perkebunan kelapa sawit seluas 16.048 hektar dan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit serta fasilitas penunjangnya di area selebihnya. TKA mempekerjakan 547 staf permanen, termasuk staf senior, dan 4.923 pekerja harian, yang juga memiliki hak atas pembayaran tambahan sebagai insentif atas peningkatan produksi. Sebagai tambahan, perusahaan juga menyediakan perumahan kepada para pekerja di dalam area perkebunan, sekolah, klinik, rumah ibadah, fasilitas rekreasi dan olahraga serta koperasi bagi karyawan. Perkebunan TKA meliputi 5 bagian, mencakup area seluas 28.064 h

SEASON 1 KKN PPM UNAND 2015 NAGARI KOTO PADANG KABUPATEN DHARMASRAYA

Padang, 29 Juni 2013 Awalnya gak saling kenal, saling ogah-ogahan bahkan terpaksa banget rasanya ikut KKN pas pertama kali berangkat menuju lokasi. Apalagi setelah menempuh perjalanan jauh (bulan puasa loh) panas-panasan. Kita berangkat jam 07.00 WIB (rencananya on time) pake bus kampus terus satu rombongan lagi pake mobil ketua nagari kita. On time pun tinggal cerita pas ternyata kak Nisa telat bangun dan telaaaaaaattttt kumpul di Tekape (maap kakak sebut nama yaaa :D *peace). Meskipun puasa, meskipun lama banget nyampenya, meskipun jalannya jelek (ga jelek2 amat sih gengs) alhamdulillah kita sampe juga di Dharmasraya tercinta dan nyangkut bentar di kantor bupati buat penyambutan oleh Pak Bupati. Jam 3 berangkat lagi ke Nagari Koto Padang dan kumpul (nge-lapor) ke kantor Wali Nagari. Disambut baik oleh perangkat nagari dan juga Kepala Jorong di masing2 jorong di Kopad. Mampir bentar di rumah Pak Jorong Koto Padang utk penyerahan kami. Kami ??? ya kami ! Nella Leonarita THP 012, Sisk

Harian seorang Panitia BAKTI UNAND 2014

Entahlah, rasanya aku sudah bisa mengikhlaskan dia pergi. Sahabat terbaik yang tak lama bersamaku itu. Namun saat mereka kembali ada tadi, aku benar-benar tak kuasa menahan airmataku. setiap airmata keihlasan namun slalu saja menyimpan butir kerinduanku padamu. Andai hari ini kamu masih bersamaku, mungkin kamu juga ada disana bersama mereka, ada sebagai wanita yang berhasil meraih mimpinya. Sahabat, aku ikhlas untuk setiap kepingan bahagia yang kita rajut. Mohon maaf jika hari ini aku kembali mengingat semua tentangmu.Bagaimana caranya aku harus melupakanmu jika sebagian dari dirimu adalah mereka yang setiap hari aku temui. Sahabat, aku slalu berharap kau tetap tenang dialam sana. akupun berharap setelah hampir setahun kepergianmu aku tak lagi menjadi orang yang cengeng seperti waktu kau pergi, saat malam itu tuhan memanggilmu pulang. Aku ingin airmata itu pergi sejauh mungkin tapi aku masih bodoh. Dia yang menjadi teman seperjuanganmu adalah undangan airmata, ingin rasanya memeluknya